Oleh :
* Alhamdulillah tulisan ini juga di publish di
|
Dengan kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran ini diharapkan gizzah Islam yang hampir punah di kalangan masyarakat terbangkitkan kembali sehingga Alquran betul-betul lekat pada diri masyarakat dan dengan sendirinya prilaku masyarakatpun akan terarah menuju prilaku yang qurani.
Harapan kita kegiatan ini tidak hanya sekedar seremonial atau bahkan pelaksanaan program pemerintahan (dalam hal ini Kemenag) semata. MTQ adalah momentum yang tepat untuk menumbuhkan kembali semangat keislaman dan semanagat Persatuan Umat Islam yang saat ini sedang mengalami masa krisis, di mana Alquran hanya sebatas ditenggorokan, belum menyentuh qalbu. Semangat baru inilah yang akan menanamkan kembali nilai-nilai Islam di kalangan umat Islam.
MTQ Tingkat Kabupaten Agam harus kita maknai sebagai ajang atau momentum pengaktualisasian ajaran Islam dalam peri kehidupan kita, sebagaimana kita sadar dan paham bahwa ajaran Islam itu kaffah, melingkup seluruh aspek kehidupan, mulai dari tataran teori sampai tataran praktek. Maka oleh karena itulah, MTQ merupakan ajang yang tepat untuk proses pengaktualisasian ajaran Isam.
Pada lahiriyahnya MTQ memang mempertemukan para kafilah utusan Kecamatan masing-masing untuk saling bertarung, mengeluarkan semua kemampuan yang ada untuk memperoleh hasil terbaik. Namun, pada hakikatnya bukan persoalan kalah ataupun menang tetapi bagaimana menumbuhkan jiwa qur’ani dalam diri setiap individu yanag disentuh dengan berbagai macam alunan nan merdu setiap pelafal ayat suci al-Qur’an serta menumbuhkan rasa ukhuwah islamiyah, sebagaimana firman Allah:
“Innamal Mukminu na Ikhwah” (Qs. Al-Hujurat: 49)
Oleh karena itu sangat penting memupuk rasa ukhuwah, saling mengenal dan mempelajari kelebihan dan keunggulan masing-masing. Rasanya, sangat picik jika hanya orientasi kita adalah menang dalam kompetisi yang luhur ini. (UJ)
Pada lahiriyahnya MTQ memang mempertemukan para kafilah utusan Kecamatan masing-masing untuk saling bertarung, mengeluarkan semua kemampuan yang ada untuk memperoleh hasil terbaik. Namun, pada hakikatnya bukan persoalan kalah ataupun menang tetapi bagaimana menumbuhkan jiwa qur’ani dalam diri setiap individu yanag disentuh dengan berbagai macam alunan nan merdu setiap pelafal ayat suci al-Qur’an serta menumbuhkan rasa ukhuwah islamiyah, sebagaimana firman Allah:
“Innamal Mukminu na Ikhwah” (Qs. Al-Hujurat: 49)
Oleh karena itu sangat penting memupuk rasa ukhuwah, saling mengenal dan mempelajari kelebihan dan keunggulan masing-masing. Rasanya, sangat picik jika hanya orientasi kita adalah menang dalam kompetisi yang luhur ini. (UJ)
0 Komentar:
Posting Komentar