Blogroll

Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net
Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
Google Pagerank Powered by  MyPagerank.Net
free counters

Pages

English French German Spain Italian Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

15 Agustus 2012

IAIN Imam Bonjol Padang: Tonggak Sejarah Kebangkitan PTI Sumatera Barat

Harian Umum Interpos, 14/08/2012

Oleh: Usman Jambak

Membicarakan sejarah IAIN Imam Bonjol Padang berarti membicarakan “kebangkitan kembali” Perguruan Tinggi Islam (PTI) di Sumatera Barat, setelah Universitas Darul Hikmah mengundurkan diri dari kegiatan akademisnya pada tahun 1958.

Pada prinsipnya proses berdirinya Perguruan Tinggi Islam yang diberi nama dengan Institut Agama Islam (IAIN) Imam Bonjol ini diawali dengan berdirinya Fakultas Tarbiyah IAIN sebagai fakultas jauh dari IAIN  Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 1 Oktober 1963.

Menoleh ke belakang, situasi sebelum tahun 1960, di Sumatera Barat (ketika itu) dunia pendidikan tinggi Islam merupakan periode yang gawat. Puncaknya ditandai dengan mengundurkan dirinya Universitas Islam Darul Hikmah dari kegiatan akademisnya tahun 1958. Universitas yang berdiri sejak tahun 1953 ini, dalam perkembangannya cukup cemerlang. Namun, karena desakan kondisi yang tidak kondusif mengakibatkan perguruan tinggi Islam ini mengundurkan diri.

Meskipun universitas yang pernah jaya ini lenyap, semangat dan keinginan masyarakat Sumatera Barat tak pernah pudar untuk kembali memiliki dan membangun Perguruan Tinggi Islam di daerah Ranah Minang yang sangat terkenal dengan “adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah” dan merupakan gudang ulama ini. Tak dapat dipungkiri kontribusi ISI (Ikatan Sarjana Indonesia) Padang (1958) sangat nyata dalam mewujudkan keinginan masyarakat Sumatera Barat untuk membangun Perguruan Tinggi Islam di daerah beradat ini. Dengan semangat yang menyala-nyala, ISI Padang beserta simpatisan membangun semangat dan rencana di atas puing-puing kerubuhan Perguruan Tinggi Islam terdahulu seperti Perguruan Tinggi Islam Pariaman (1513-1697). Perguruan Tinggi Islam Kamang-Bukittinggi (1803-1822), Sekolah Islam Tinggi di Padang (1940-1942) dan yang terakhir Universitas Darul Hikmah (1953-1958).

Akhirnya setelah melalui perjuangan yang panjang, tanggal 1 Oktober 1963 dapat diwujudkan sebuah fakultas ilmu agama Islam, meskipun hanya berstatus sebagai fakultas jauh dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Fakultas Tarbiyah tersebut dikonversi menjadi IAIN Imam Bonjol Padang pada 29 Nopember 1966, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama R.I No. 77/1966 tertanggal 21 Nopember 1966. Dengan surat Keputusan Menteri Agama itu IAIN Imam Bonjol memiliki empat fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah di Padang Fakultas Ushuluddin di Padang Panjang, Fakultas Syari’ah di Bukittinggi dan Fakultas Adab di Payakumbuh. 

Dalam beberapa tahun kemudian terjadi penambahan Fakultas cabang di IAIN Imam Bonjol, yakni Fakultas Tarbiyah tahun 1968 dan Fakultas Ushuluddin tahun 1970 di Padang Sidempuan Sumatera Utara, Fakultas Dakwah tahun 1968 di Solok dan Fakultas Tarbiyah tahun 1971 di Batusangkar. Pada tahun 1973 kedua fakultas cabang di Padang Sidempuan bergabung dengan IAIN Sumatera Utara, dan sementara Fakultas cabang di Batusangkar dan Bukittinggi.

Sejak tahun 1976 lima fakultas (Adab, Dakwah, Syari’ah, Tarbiyah, Ushuluddin) sudah dipusatkan di Padang, sebagai ibukota propinsi Sumatera Barat. Tapi keberadaan Fakultas Syari’ah di Bukittinggi dan Fakultas Tarbiyah di Batusangkar masih dipertahankan sebagai dua fakultas cabang. Sejak tahun 1997 pemerintah melepaskan semua fakultas-fakultas cabang dari IAIN dan meresmikan berdirinya 33 STAIN di Indonesia.

Semenjak menjadi perguruan yang mandiri, IAIN Imam Bonjol Padang sudah mengalami 15 kali periode kepemimpinan, yaitu: Prof. Mahmud Yunus (1966 – 1971) H. Mansur Datuk Nagari Basa (Februari – Juli 1971), H. Baharuddin Syarif (Agustus – November 1971), H.Hasnawi Karim (1971 – 1972), Drs.Soufyan Ras Burhany (1973 – 1975), Drs.H.Fauzan, MA (1975 – 1976), Drs.M.Sanusi Latief (1976 – 1982), H.Hasnawi Karim (1982 – 1983), Prof.Dr.H.Amir Syarifuddin (1983 – 1992), Dr.H.Mansur Malik (1992 – 1997), Prof.Dr.H.Abdul Aziz Dahlan (1997 – 2001),  Prof.Dr.H.Maidir Harun (2001 – 2006), Prof.Dr.H.M.Atho Mudzhar,MA (2006 – Februari 2007), Prof.Dr.H.Sirajuddin Zar, MA (2007 – 2011), dan Prof.Dr.H.Makmur Syarif,SH,M.Ag (2011 – 2015).

IAIN Imam Bonjol Padang sebagai satu dari 14 IAIN di Indonesia sedang berupaya menjadi lembaga pendidikan yang unggul dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi, terutama dalam bidang ilmu-ilmu keislaman. Saat ini IAIN Imam Bojol Padang memiliki dua kampus, yaitu kampus satu yang berada di Jl. Sudirman dan kampus dua berada di Lubuk Lintah Kota Padang. Sedangkan pengembangan kampus tiga sedang diusahakan yang terletak di Sungai Bangek Lubuk Minturun Kota Padang.

Pasca gempa yang meluluh-lantakkan Kota Padang, 2009 lalu, kondisi bangunan kampus dua yang terletak di Lubuk Lintah mengalami kerusakan yang cukup berat dan sekarang sedang diusahakan perbaikan dan pembenahan akibat hantaman gempa tersebut.

Tak dapat disangkal kampus yang notabenenya pencetak ulama pewaris nabi ini sangat besar kontribusinya bagi masyarakat Sumatera Barat dan sekitarnya. Kita berharap ada keseriusan bagi pengelola dan pemerintah dalam memperhatukan setiap kebutuhan kampus yang telah berdiri 46 tahun ini.(*)



2 Komentar:

Assalamualaikum. Terima kasih di atas maklumat di atas. Saya ingin bertanya - adakah IAIN ini menerima pelajar dari luar negara spt Malaysia, Thailand dll. Jika boleh, bolehkah seseorang yang tidak memiliki kelayakan formal pendidikan Islam memohon masuk ke IAIN ini.

Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu. IAIN Padang menerima pelajar dari seluruh penjuru dunia dengan artian terbuka untuk siapa sahaja yang mahu belajar di sini tentunya dengan melalui tes atau uji kelayakan terlebih dahulu. Jika lulus atau layak maka tidak ada halangan baginya untuk menimba ilmu di Kampus ini.

Tidak memiliki kelayakan formal? Maksudnya apa? saya kurang menangkap pertanyaannya

Posting Komentar

Ihkwan Fillah

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More