Harian Umum Interpos, 06/08/2012
Padang,
Interpos - Masjid Raya Ganting atau populer di kalangan
masyarakat dengan sebutan Masjid Raya Gantiang merupakan sebuah masjid tertua
di Kota Padang, terletak di jalan Gantiang Padang. Masjid Raya Ganting ini
pertama kali dibangun pada tahun 1805 dan selesai pada 1810, dipelopori Angku
Gapuak, Angku Syekh Haji Uma yang dimakamkan di belakang masjid bersama-sama
sekelompok orang dari pasukuan Chaniago. Demikian dituturkan oleh Yulfikar
Yunus, salah seorang pengurus inti Masjid Raya Ganting.
Sebagai sebuah masjid
tertua, Masjid Raya Ganting memiliki segudang keunikan dan kelebihan daripada
bangunan-bangunan masjid lainnya. Arsitekturnya merupakan kombinasi dari arsitektur
Melayu – Cina dan Barat. Dalam ruangan masjid terdapat 25 tiang yang mempunyai
nilai filosofis mengingatkan akan umat Islam terhadap 25 Nabi dan Rasul.
Sebelum tahun 1970, di
tengah-tengah masjid terdapat anjungan tempat muadzin mengumandangkan azan. Seiring
berjalan waktu dan alat pengeras suarapun sudah ditemukan, anjungan tempat
muadzin mengumandangkan adzan tidak berfungsi lagi. Untuk alasan efisiensi
anjungan tersebut dihilangkan pada tahun 1970.
Mimbar Masjid Raya
Ganting didesain dua buah. Satu buah terdapat di dalam sebagai fasilitas sholat
(ibadah), sedangkan satu lagi terdapat di luar ruangan yang difungsikan jika
ada acara seremonial kemasyarakatan (muamalah) seperti jika ada kerapatan
nagari. Kondisi ini betul-betul mempraktekkan masjid di masa Rasulullah yang
tidak hanya berfungsi sebagai sarana ibadah tetapi juga sebagai sarana
muamalah.
Keunikan lainnya adalah
bahwa Masjid Raya Ganting selama bertahun-tahun (1810 hingga 2009) tidak
mengenal konstruksi bangunan dari besi. Baru setelah terjadi gempa dahsyat yang
melanda Kota Padang pada tahun 2009 - setelah melalui analisis beberapa orang
arsitek - tiang-tiang masjid diperkuat dengan besi beton. Sebab, gempa yang
berkekuatan 7.9 Skala Richter tersebut mematahkan hampir sepertiga dari tiang-tiang
yang ada.
Melirik lantai dua dari
bangunan Masjid Raya Ganting ini sedikit membuat hati kita trenyuh, sebab
lantai dua yang sebagian besar masih terbuat dari kayu tersebut terlihat reot.
Kita berharap ada perhatian serius dari pemerintah terhadap kelestarian dan
kebutuhan bangunan Masjid Raya Ganting ini yang telah ditetapkan sebagai
Bangunan Cagar Budaya. (uj)
2 Komentar:
nice post bos, ini mesjid indah.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, maaf lahir bathin ya Bos
salam untuk sanak keluarga di padang, ini posting bagus , thanks
http://ascargo.blogspot.com/
terimakasih artikelnya sangat bermanfaat mas
Kontraktor Kubah masjid
Posting Komentar