Blogroll

Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net
Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
Google Pagerank Powered by  MyPagerank.Net
free counters

Pages

English French German Spain Italian Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

15 Agustus 2012

Asal Mula Istilah Taplau


Harian Umum Interpos, 13/08/2012

Oleh: Usman Jambak

Sebagai ibukota Provinsi Sumbar, Kota Padang dikenal memiliki cukup banyak potensi wisata pantai. Sehingga tidak heran, setiap pengunjung yang datang ke Kota Padang pasti tidak akan lupa untuk singgah sesaat di pantai Padang atau lebih popular disebut “tapi lauik (taplau)”. Ada beberapa pantai yang menarik untuk dikunjungi di kota yang baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang ke-343 tahun ini. Di antara banyak pantai yang ada di Kota Padang, Pantai Padang adalah satu yang paling ramai di kunjungi. Hal ini karena memang akses Pantai Padang yang paling dekat dan paling mudah di gapai.

Berada di pinggiran pusat kota ke arah barat, Pantai Padang yang populer dimulut anak-anak muda Kota Padang dengan sebutan “TAPLAU” ini menyajikan pemandangan yang elok dengan debur ombak Puruih yang kadang menghantam kuat dan kadang bergelombang gemulai. Pantai Padang juga  menyuguhkan pemandangan sunset yang dramatis, terdapat pula berbagai jajanan yang menggugah selera. Jadi tempat hang out yang cukup asyik bagi anak muda Kota Padang. Bagi para surfer pemula ada beberapa spot yang cukup menantang di Pantai ini terutama di bagian Pantai Purus dan Pantai Air Tawar.

Pada tahun 2009, lalu. Kota Padang punya visi pembangunan pesisir, antara lain reklamasi pantai padang dengan Padang Bay City (PBC). Namun, sejak gagasan tentang reklamasi pantai Padang diungkap oleh pemerintah Kota Padang, muncul beranekaragam persepsi kelompok masyarakat. Ada yang pro dan ada yang kontra.

Akhirnya, keputusan Walikota Padang menangguhkan PBC dalam waktu yang tidak ditentukan yang disampaikan melalui surat Nomor 050.434/PMK/IV/2007 tanggal 27 April 2007, dinilai sebagai langkah yang arif dan bijak. Hingga masyarakat pun mempunyai kesempatan untuk menelaah urgensi PBC tersebut.
Pantai Padang biasa dipadati masyarakat setempat maupun para pelancong yang kebetulan berwisata atau dalam rangka urusan bisnis di Padang. Pantai Padang memiliki garis pantai yang panjang. Di salah satu sisi, latar belakang laut dilengkapi dengan sebuah bukit yang disebut sebagai Gunung Padang. Beberapa warung tenda berdiri berjejer di tepi pantai, terutama pantai di depan Taman Budaya. Anda bisa menikmati minuman dingin berupa minuman bersoda dan kelapa muda.

Sayangnya, Pantai Padang tak berpasir. Kalaupun ada, hanya tersisa sedikit di beberapa bagian. Pantai ini telah mengalami abrasi menahun. Dulunya arena berpasir tempat bermain cukup luas, namun sekarang kondisinya memprihatinkan, karena bibir pantai habis terkikis ombak. Sehingga tidak menyisakan tempat bermain pasir di beberapa titik, karena sepanjang bibir pantai sudah dipenuhi bebatuan pemecah ombak, tetapi dengan kondisi ini malah membuat pantai padang memiliki pesona tersendiri.

Di pantai yang sangat memanjakan mata ini, sering dijumpai oleh anak-anak muda yang sedang mengamen tapi bergaya urakan dan sedikit mengganggu kenyaman pelancong yang datang ke kawasan ini.

“Kenapa hal yang demikian tidak ditertibkan oleh pemerintah?” ujar Hilmi (45), salah seorang pelancong asal Malaysia, beberapa waktu lalu.

Sore hari, kelar dengan urusan pekerjaan maupun lelah berwisata, Pantai Padang menjadi penutup hari yang tepat. Mengamati matahari yang perlahan-lahan turun. Lalu mulai menyentuh cakrawala dan menebar sinar terakhir hari itu. Kemudian, tanpa disadari, hari mulai gelap.(*)

0 Komentar:

Posting Komentar

Ihkwan Fillah

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More