Harian Umum Interpos, 10/08/2012
Oleh:
Usman Jambak
ALAM memang memiliki misteri tak bertara yang selalu
menggelitik manusia untuk menyelidikinya. Sejak mereka mengetahui tentang
keadaan alam sekitarnya, manusia terus berusaha melakukan pencarian-pencarian
tentang makna dan hakekat alam yang mereka diami. Gunuang
(gunung-red) Nago merupakan salah satu tempat yang menyimpan seabrek misteri.
Tampat Gunung Nago merupakan sebuah bukit yang berada
di Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh Kota Padang. Sebelum bernama Tampat
Gunung Nago, tempat ini bernama Sianik. Sianik merupakan
sejenis rumput atau tumbuh-tumbuhan yang ada di bukit tersebut. Di sana
terdapat sebuah kuburan manusia yang bernama si Baco bergelar atau bagala
Maradu Balang yaitu tahun 1866 M. Ia merupakan tokoh masyarakat yang
sangat terkenal pada saat itu. Ia dikenal orang sebagai urang bagak (jagoan),
orang siak (orang yang tahu dan paham dengan agama). Sebenarnya si Baco
lahir dan berasal dari Nagari Solok Salayo, tetapi hidup dan berdomisili serta
mencari nafkah di Padang, tepatnya di Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh.
Ketika ia meninggal, ia tidak dibawa ke Nagari Solok Salayo tetapi dikuburkan
diperistirahatan terakhirnya di Bukit Gunung Nago.
Di puncak Bukit Gunung Nago terdapat beberapa
kuburan. Kuburan-kuburan ini pada awalnya dilindungi dengan bangunan berkubah. Terdapat
lima kuburan di bawah bangunan berkubah tersebut, salah satunya kuburan seorang
yang bernama si Nago. Si Nago, merupakan tokoh masyarakat dari pasukuan
Chaniago. Ia meninggal masih di zaman bergolak (di zaman perang sebelum
Komunis). Si Nago juga merupakan seorang ulama terkemuka di masanya dan
merupakan salah seorang ulama yang taat dan kuat memegang tarekat. Demikian
keterangan yang diberikan oleh Yulidar (45), bundo kanduang Lambung Bukit.
Namun, dalam penyusuran kami ke lokasi, tidak ditemukan bangunan lagi yang
menanungi kuburan-kuburan tersebut.
Si Nago
sebenarnya juga berasal dari Nagari Solok Salayo sama seerti si
Baco. Ia hijrah ke Padang dan tinggal serta berdomisili di Lambung Bukit
Kecamatan Pauh Kota Padang hingga akhir hayatnya. Setelah ia “berpulang”, ia
dimakamkan di bukit Gunung Nago. Selain kuburan yang dibangunkan kubah
tersebut, terdapat juga beberapa kuburan lain yang usianya relatif muda.
Pada waktu-waktu tertentu, berlangsung
seremoni-seremoni ritual di tempat itu. Yang dijadikan sebagai pusat ritual
mengantarkan sesajian adalah kuburan si Nago – ulama besar pada zamannya- di bawah
nauang kubah itulah kebanyakan orang-orang pergi mengantarkan sesajian atau
melakukan ritual-ritual khusus. Anggapan mereka, roh-roh orang yang berkubur di
sana masih ada dan diyakini dapat memberikan pertolongan kepada mereka.
Para pelaku ritual datang ke sana dengan membawa
niat yang berbeda-beda. Ada yang berniat semoga panen padinya lancar, ada juga
yang berniat supaya dapat diberikan keturunan. Ada yang minta supaya sembuh
dari sakit yang sedang diderita, ada yang punya hajat agar di dalam perkawinan
tidak ada pertengkaran dan lancar di
dalam rumah tangga.
Sudah menjadi tuntutan moral bagi para pelaku ritual
untuk datang memuja ke sana. Jika mereka enggan datang melakukan ritual ke
sana, mereka tidak pergi mereka merasa berhutang kepada dirinya sendiri.
Demikian ditambahkan oleh Janewar Maradu Balang Pandeka Pauh V Kota Padang.
Itulah asal muasal kenapa tampat yang
dijadikan sebagai pusat ritual bagi masyarakat Alai Kapalo Koto Kec. Pauh Kota
Padang diberi nama dengan Bukit Gunung Nago.(*)
10 Komentar:
Knp ya tempat yang kaya unsur misteri, sering di jadikan tempat pesugihan. Padahal jelas dalam agama ini musryik.
Kenapa Indonesia sangat mempercayai mitos ?
Misteri di gunung Nago ini apa ? Saya baru pertama mendengar nama gunung ini.
Ada-ada aja ya, menyembah selain kepada Allah SWT tentu musryik.
Harap jangan ditiru ya, jelas saja itu perbuatan musryik
Terimakasih informasinya
Assalamualaikum .. mohon ingin tahu adalah kuburan Datuk Abdullah yg beristrikan putri raja jeumpa dekat makam Siti Nurbaya
Ingin tahu keberadaan makam Datuk Abdullah yang beristrikan putri dari raja jeumpa di sekitar makam Siti Nurbaya
Terimakasih gan informasi yang sangat menarik utk disimak
Ini cerita nya salah bng
Posting Komentar